Senin, 10 Agustus 2009

12 Orang Tewas dan 52 Hilang Akibat Topan Morakot di Taiwan


Taiwan - Topan Morakot yang memicu banjir terburuk di China dalam setengah abad terakhir melanda Taiwan. Akibat topan tersebut 12 orang dilaporkan tewas dan 52 orang lainnya dinyatakan hilang.

Demikian seperti dilansir AFP, Senin (10/8/2009). Aparat militer setempat yang mencoba menyelamatkan ribuan orang yang terjebak banjir terhambat adanya jembatan putus dan derasnya aliran sungai akibat angin topan.

"Kendaraan berlapis baja dan kendaraan laut telah dikerahkan dalam operasi penyelamatan pada Minggu (9/8/2009) dengan melibatkan sebanyak 1.200 pasukan," ujar Menteri Pertahanan Taiwan.

Di bagian tengah dan selatan Taiwan, hujan lebat tersebut mengakibatkan banjir besar dan lumpur longsor, tepatnya di distrik Pingtung di mana ribuan orang masih terjebak di rumah mereka. Sementara di distrik Kaohsiung, sebuah jembatan yang hancur memutuskan akses jalan ke sebuah wilayah terpencil yang berpenduduk 1.300 orang. Bahkan televisi lokal memberitakan sekitar 200 rumah di desa Hsiaolin terkubur oleh lumpur.

Menurut pemerintah setempat, topan ini mengakibatkan kerugian lahan pertanian sekitar Rp 1,48 triliun. Sedangkan sebanyak 110 ribu rumah kehilangan akses listrik dan sebanyak 850 ribu rumah tanpa air.

Sebuah tayangan televisi lokal menunjukkan sebuah hotel di Taitung, sebelah tenggara Taiwan, hancur karena banjir di aliran sungai. Namun staf dan tamu hotel telah dievakuasi sebelumnya.

Sebelumnya diberitakan angin topan Morakot berkekuatan 180 knot per hour (kph) menerjang Taiwan dengan sedikitnya 3 orang tewas dan 27 orang masih dinyatakan hilang. Angin tersebut juga merusak kapal-kapal nelayan yang sedang berlayar. Topan ini juga menelan 9 nyawa di Jepang dan 1 juta warga di China dievakuasi.(detik)

Tidak ada komentar: