Sabtu, 22 Agustus 2009

Oli Skuter Bukan Sekadar Beda


2522hal16_oliskubek_dok-m+.jpgPelumasan mesin skubek dan motor biasa beda. Sebab motor matik menggunakan sistem kopling kering, kerja oli hanya melakukan pelumasan pada kruk as, mekanisme klep dan silinder aja. Beda dengan motor kopling basah di motor biasa, kopling ikut juga kena oli.

Karena oli ikut melumasi kopling, maka oli pada sistem kerja kopling basah dibutuhkan high friction. "Sehingga, tidak membuat kampas kopling selip karena terlalu licin," terang Endro Sutarno, Divisi Technical Training, PT Astra Honda Motor (AHM).


Sementara, untuk skubek atau motor matik, bisa diterapkan oli low friction atau rendah gesekan. Karena tidak khawatir dengan selip kopling namun lebih licin. Sehingga rendah gesekan dan mampu menghemat bahan bakar.

Adaptasinya desain oli untuk matik terhadap spesifikasi low friction itulah yang jadi dasar munculnya oli khusus skubek. "Meskipun dengan oli biasa, skubek juga bisa saja. Sebaliknya, yang justru tidak bisa kan motor biasa pakai oli matik. Karena bakal selip kopling kan," tambah M. Abidin, GM Service PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

2523hal16_oliskubek_dokm+.jpgSalah satu unsur yang membuat oli matik low friction berasal dari bahan tambahan pada bahan pencampuran produksi oli. Sejumlah klaim produksi oli matik, biasanya disebutkan materi tambahan yang membantu penyempurnaan tingkat gesekan. Misal, Enduro Matic produksi Pertamina, yang mengandalkan moly diklaim mampu merendahkan gesekan pada part engine.

"Produk terbaru ini dilengkapi kandungan moly yang menyempurnakan kualitas oli terhadap gesekan. Sehingga, makin licin sekaligus menyempurnakan kerja mesin matik," ungkap Hendrato Tri Y, Vice President of Lubricant Pertamina, di sela pengujian Enduro Matic 3.000 km, beberapa waktu lalu.

Nah, salah satu cara mudah untuk membedakan mana yang katagori low friction, bisa lihat standar yang sudah diuji lembaga riset oli. Salah satu patokan yang sudah diakui Japanese Automobile Standards Organization (JASO). Lembaga ini sudah memisahkan katagori non slipping oli (MA) dan slipping oli (MB). Jadi jelas kan, kalau untuk kebutuhan oli matik jelas lebih sesuai memilih MB.

Berkait dengan soal viskositas alias kadar kekentalan oli yang digunakan, rekomendasi spek standar pabrikan bervariasi. Misal Yamaha yang menggunakan Yamalube 20W40 atau Suzuki dengan SGO 20W50. Sedang standar skubek Honda 10W-30.

Dilihat dari perkembangan teknologi desain mesin, maka memungkinkan aplikasi oli lebih encer dari rekomendasi. "Tidak masalah. Tapi harus diingat, kualitas oli encer itu benar-benar bagus secara spek. Bukan sekadar encer, serta penggantian oli teratur tidak melebihi batas. Bisa saja, sih," terang Abidin, sambil jelasin Yamaha punya andalan oli matik Yamalube 20W40.

Apalagi, skubek termasuk motor baru. Clereance pada mesin masih presisi. Sehingga dengan oli lebih rendah viskositasnya, malah signifikan terhadap performa mesin. Lebih enteng dan efeknya malah bisa jadi lebih irit kan?

"Kecuali mesin yang sudah tua dengan clereance yang sudah lebih besar, tentu malah sebaliknya. Musti perlu yang lebih kental," jelas Sulistyo, Manager Technical Service, PT Suzuki Indomobil Sales.

Paling pas sih tentu mengikuti standar pabrik. Baik itu segi kekentalan dan standar API Service-nya.(sumber: maticholik.com)

Tidak ada komentar: